Satu hal dalam hidup seseorang yang mungkin ini bakalan jarang datengnya. Satu hal yang sangat amat beruntung orang yang merasakannya. Satu hal yang merupakan bagian dari cinta, dan bahkan setengah dari cinta. Satu hal yang membuat manusia bertingkah paling bodoh dan kelihatan sangat tolol. Chemistry, satu kata yang membuat insan mau melakukan demi itu. Ya, chemistry...
Chemistry bagi saya pengantar untuk menuju cinta. Ia menjadi sampiran dalam puisi cinta, dan jatuh cinta menjadi isi dari puisi itu. Suatu hal yang sangat amat indah dirasain walaupun kenyataannya membuat debar jantung kita menambah dua kali lipat. Dan itu sangat hebat, andrenalin menambah dari segala penjuru tubuh menuju satu pusat, yaitu hati. Hati akan merasakan dan memahami apa yang membuat semua ini terjadi, dan mata menjawab keheranan hati, dia...dialah yang membuat itu semua. Ya, dia seorang manusia yang membuat hati kebingungan, membuat paru-paru ini seakan mengecil volumenya untuk bernafas, dan membuat kaki yang penuh dengan kalsium ini bergetar seperti pengidap Osteophorosis. Semua ini gila, semua ini sangat amat gila dan bodoh. Dan kita tidak bisa berbuat apa-apa, hanya diam dan merasakan itu semua. Dengan mata sesekali mencuri pandang melihat manusia yang sedikit membuat risau itu. Ini menyiksa, tapi menyiksa dalam keindahan, sangat indah.
Tak heran kita melakukan hal yang mungkin kelihatan sangat tidak penting.Selalu semangat ketika hari berganti, selalu tak pernah sabar. Datang terlalu demi melihatnya melintas di balkon sekolah, seakan tak mau ketinggalan satupun langkah kecilnya. Mengintipnya dari bilik pintu. Pada saat itulah bagaiamana jantung seperti sedang berlari adu sprint sekencang-kencangnya. Nutrisi di tubuh seperti hilang membuat tubuh ini lemas hanya dalam hitungan sepersekian detik. Subhanallah, mungkin ini yang dirasakan oleh Adam ketika bertemu dengan Siti Hawa.
Ketika chemistry ini telah ada, ketika semua telah jelas terbangun. Dia akan menuju cinta, dan siap beranjak untuk jatuh cinta. Dia akan lebih berani bertindak dan tidak akan pernah untuk diam dan memandanginya terus. Dia akan sekedar mengucapkan "hai" tiap paginya ataupun melontarkan senyuman dengan anggukan kepala yang kaku. Dan ketika kita sudah tepat akan jatuh cinta, disitulah kita akan berjuang mati-matian dengan apa yang dia rasakan. Ya, bagi saya cinta itu harus diperjuangkan walaupun mungkin kelihatan memalukan atau basi. Tapi benar, kita harus mati-matian ngejar dia bagaimanapun caranya. Seakan menarik dia untuk bertanggungjawab telah melakukan penyiksaan yang indah itu. Kejar, harus kita kejar sampai dapat karena dia pantas buat kita perjuangin, karena dia pantas mendapatkan pengorbanan kita sekecil apapun. Tapi, setelah kita berjuang, setelah kita sempat terjatuh saat memperjuangin itu dan kemudian hasil akhirnya tidak sesuai harapan. Ketika kita kalah dalam perjuanagn tersebut. Jangan pernah untuk kecewa, tetap tegak karena kita adalah "orang yang paling amat beruntung sudah merasakan apa itu chemistry dan keindahannya..."